Kamis, 15 Oktober 2009

Lambang HIMAFISIO



readmore.../selengkapnya... »»
Rabu, 22 Juli 2009

Tes-tes neurologi

1. Tes jari-hidung

Tahan jari anda sepanjang kira-kira satu lengan dari pasien. Instruksikan pasien anda untuk menyentuh jari anda dengan menggunakan jari telunjuk kemudian menyentuh hidungnya kembali. Gerakan ini diulangi beberapa kali. Pasien mungkin saja tidak dapat menyentuh jari anda atauterjadi tremor intensi.

Indikasi: disfungsi serebellar


2. Tes tumit-betis

Biarkan pasien berbaring. Instruksikan pasien untuk meletakkan satu tumit di lutut yang berlawanan kemudian tumit diarahkan mengikuti tulang tibian ke bawah sampai ke pergelangan kaki dan kemudian kembali ke tempat semula. Pasien mungkin saja mengalami tremor, ketidakmampuan menempatkan tumit ke betis atau gerakan yang tidak terkoordinasi.

Indikasi: disfungsi serebellar




3. Tes rasa posisi sendi

Sendi yang di tes adalah sendi yang paling jauh dari tubuh misalnya sendi interpalangeal. Dengan mata pasien yang terbuka, gerakkan sendi tersebut. Kemudian untuk mengujinya, instruksikan pasien untuk menutup matanya. Gerakkan sendi tersebut dengan menggunakan dua jari. Instruksikan pasien untuk menebak ke mana gerakan sendi tersebut. Untuk tes ini, harus dipastikan sendi yang dugerakkan hanya satu dan gerakan tersebut tidak menyentuh jari-jari lainnya sehingga membuat pasien kebingungan. Jika terjadi kelemahan, tes sendi yang lainnya.

Indikasi:kehilangan proprioseptif


4. Tes sentuhan ringan

Gunakan sebuah kain katun yang tipis. Dengan mata pasien yang terbuka, demonstrasikan apa yang akan anda lakukan kepada pasien. Untuk tes ini, instruksikan pasien untuk menutup matanya kemudian eluskan kain tipis ke bagian tubuh yang dipilih dan instruksikan pasien untuk menyebutkan di mana bagian yang dielus dengan kain tersebut.

Indikasi: kelemahan sensasi sentuhan


5. Tes jarum

Tes ini menggunakan alat khusus neurologi berupa jarum jang memiliki salah satu ujung yang tajam dan ujung lainnya tumpul. Dengan mata pasien yang terbuka, demonstrasikan apa yang akan anda lakukan. Untuk melakukan tes ini, instruksikan pasien untuk menutup mata, kemudian gunakan bagian tajam dan tumpul dari jarum tersebut secara bergantian di beberapa bagian tubuh secara acak. Instruksikan pasien untuk menyebut sensasi apa yang dirasakannya.

Indikasi: kelemahan sensasi nyeri


6. Tes babinski

Berikan tekanan yang kuat di sepanjang sisi lateral telapak kaki hingga ke arah jari kaki. Kemudian perhatikan ibu jari kaki. Respon normal terjadi jika ibu jari kaki fleksi. Jika ibu jari kaki ekstensi sedangkan jari lainnya membentang, ini mengindikasikan adanya gejala babinski pada pasien.

Indikasi: gejala babinski mengindikasikan kerusakan di upper motor neuron


7. Tes berganti gerakan dengan cepat

Instruksikan pasien untuk mengangkat telapak tangan dan menahannya. Kemudian tampar tangan yang lainnya dengan menggunakan telapak dan punggung tangan secara bergantian. Jika pasien kurang lancar dan kehilangan irama gerakan, hal ini dapat merujuk pada kelainan yang disebut disdiadokokinesia. Untuk mengetes tubuh bagian bawah, instruksikan pasien untuk menyentakkan salah satu kakinya ke lantai kemudian diganti dengan kaki yang lain.

Indikasi: disfungsi serebellar


8. Tes Romberg

Pasien diinstruksikan untuk berdiri dan membuka mata. Kemudian pasien diinstruksikan untuk menutup mata (pastikan anda dapat menopang pasien jika dia jatuh). Kemudian perhatikan apakah pasien terlalu banyak bergoyang atau kehilangan keseimbangan.

Indikasi: jika pasien menutup mata kemudian jatuh, hal ini mengindikasikan adanya kelemahan pada proprioseptif atau vestibular.


9. Tes sensasi suhu

Tes ini adalah tes yang sangat sederhana dengan menggunakan benda yang dingin misalnya garpu tala. Sentuhkan benda tersebut di beberapa bagian tubuh kemudian instruksikan pasien untuk menyebut sensasi apa yang dirasakannya. Tes lainnya menggunakan dua tabung berisi air hangat dan air dingin. Kemudian instruksikan pasien untuk membedakan kedua sensasi tersebut.

Indikasi: kelemahan sensasi suhu


10. Diskriminasi dua titik

Tes ini membutuhkan alat diskriminasi dua titik. Sejenis alat yang mirip dengan jarum kompas yang memiliki dua ujung yang tumpul. Instruksikan pasien untuk menutup mata, kemudian sentuhkan satu atau dua ujung yang tumpul ke tubuh pasien. Perkecil jarak antara dua sentuhan tersebut hingga pasien tidak bisa membedakan antara satu atau dua sentuhan. Sentuhan ini harus dibedakan berdasarkan ketebalan kulit antarbagian tubuh. Pasien normal dapat membedakan dua sentuhan tersebut dengan jarak kira-kira 5 mm di jari telunjuk dan kira-kira 4 cm di kaki. Bandingkan hasil yang didapatkan antara bagian kanan dan kiri.

Indikasi: kerusakan fungsi sensorik


11. Tes sensasi getar

Tes ini menggunakan garpu tala. Instruksikan pasien untuk menutup mata. Getarkan garpu tala dan dekatkan pada tubuh pasien. Instruksikan pasien untuk menyebut apakah garpu tala bergetar atau tidak. jika pasien merasa ragu, hentikan getaran pada garpu tala dengan menjepitnya dengan dua jari kemudian dekatkan kembali pada tubuh pasien. Instruksikan kembali kepada pasien untuk menyebutkan apakan garpu tala bergetar atau tidak.

Indikasi: kelemahan sensasi getar selengkapnya.....

readmore.../selengkapnya... »»
Selasa, 07 Juli 2009

Table inervasi otot

Tubuh bagian atas

C1

C2

C3

C4

C5

C6

C7

C8

T1

Inferior dan superior oblique









Rectus capitis posterior major dan minor









Rectus capitis anterior dan lateral








Longus capitis








Longissimus cervicis





Longus colli






Levator scapulae








Trapezius








diaphragm







Splenius capitis







Scalenius medius





Rhomboid major








Rhomboid minor








Scalenus anterior







Longissimus capitis







Biceps brachii








Brachioradialis








Deltoideus








Infraspinatus








Subscapularis








Supraspinatus








Teres minor








Brachialis







Coracobrachialis







Serratus anterior







Splenius cervicis







Teres major







Pectoralis major





Pectoralis minor






Extensor carpi radialis longus








Flexor carpi radialis








Pronator teres








Supinator








Anconeus







Latissimus dorsi







Scalenus posterior







Triceps brachii








Abductor pollicis longus








Extensor carpi radialis brevis








Extensor carpi ulnaris








Extensor digiti minimi








Extensor digitorum








Extensor indicis








Extensor pollicis brevis








Extensor pollicis longus








Flexor pollicis longus








Palmaris longus








Pronator quadratus








Flexor carpi ulnaris








Abductor digiti minimi








Abductor pollicis brevis








Adductor pollicis








Dorsal interossei








Flexor digiti minimi brevis








Flexor digitorum profundus








Flexor digitorum superficialis








Flexor pollicis brevis








Lumbricals








Opponens digiti minimi








Opponens pollicis








Palmar interossei

Tubuh bagian bawah

T12

L1

L2

L3

L4

L5

S1

S2

S3

Quadrates lumborum






Psoas minor









Psoas major








Adductor brevis








Gracilis








Iliacus








Pectineus








Sartorius








Adductor longus







Adductor magnus







Rectus femoris







Vastus intermedius







Vastus lateralis







Vastus medialis








Obturator externus








Gluteus medius







Gluteus minimus







Popliteus








Tibialis anterior








Tibialis posterior








Tensor fascia lata








Extensor hallucis longus









Extensor digitorum brevis








Extensor digitorum longus








Gemellus anterior








Gemellus superior








Obturator internus








Peroneus brevis








Peroneus longus








Peroneus tertius








Quadratus femoris








Biceps femoris







Flexor digitorum longus







Flexor hallucis longus







Gluteus maximus







Piriformis







Semimembranosus







Semitendinosus








Abductor hallucis








Flexor digitorum brevis








Flexor hallucis brevis








Gastrocnemius








Plantaris








Soleus








Abductor digiti minimi







Flexor digitorum accessorius








Adductor hallucis








Dorsal interossei








Flexor digiti minimi brevis








Lumbricals








Plantar interossei

readmore.../selengkapnya... »»